Biodata

Foto saya
BTN Pepabri Leneng, Praya, Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Selasa, 23 Agustus 2016



SUMPAH PEMUDA

1. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG     SATU, TANAH AIR INDONESIA.

2. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA

3. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA




PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia

Minggu, 21 Agustus 2016

Kobarkan Semangat Ekonomi Kerakyatan Berwadah KOPERASI

<div align="center" b="" class="MsoNormal" gt="" style="mso-bidi-font-weight: normal;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh : Muh.Nanda Pratama<br /> Madya Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri</span></i></div> </head> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Saya rasa kita sepakat bahwa kalimat ini merupakan fakta sosial dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak bisa dipungkiri kebenarannya. Manusia sebagai makhluk social yang menginginkan kehidupan yang aman dan sejahtera patut untuk menyadari dan memahami hakikat mereka sebagai makhluk “zoon politicon”. Hal ini tentu saja mutlak juga berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terlebih lagi kondisi kehidupan saat ini yang menuntut kita untuk tidak absen dalam berkontribusi membangun perekonomian bangsa menuju kesejahteraan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;">            </span>Salah satu wujud kontribusi pembangunan ekonomi di Indonesia pada awalnya telah di pelopori oleh Dr.Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo pada tahun 1908. Saat itu melalui perkumpulan budi utomo, mereka mendirikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">koperasi rumah tangga</i> yang memiliki ikhtiar untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Sayang, dalam pelaksanaannya kala itu, terjadi hambatan karena adanya upaya pemerintah kolonial belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Hal tersebut menjadikan perkembangan koperasi saat itu menjadi jalan di tempat. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Angin segar kebangkitan pasca merdeka sebenarnya telah berhembus sejak tanggal 12 juli 1947, ketika itu dengan kesadaran masyarakat Indonesia yang tengah berikhtiar bekerjasama membangun perekonomian bangsa membentuk badan resmi yang berwujud SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia). Inilah embrio awal kebangkitan yang diharapkan mampu dijadikan sebagai badan usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selain tujuannya untuk kesejahteraan, sebenarnya terdapat tujuan tersirat yang dapat menumbuhkan jiwa korsa (korps satu rasa) antar sesama dalam aplikasi kegiatan anggota koperasi. Dalam proses usaha, masing- masing anggota berkumpul, bekerjasama, dan bekerja berlandaskan kesepahaman sehingga terbentuk kesepakatan bersama. Kesepakatan yang tercipta tentu di dasari oleh kesatuan paradigma terhadap sudut pandang permasalahan. Jatuh bangunnya kegiatan usaha mengajarkan para anggota untuk terus berbenah, memahami kehendak masing-masing individu, dan semakin menggali inovasi setiap anggota yang berlandaskan satu tujuan bersama. Dengan adanya proses inilah maka di dalam hati para anggota koperasi dengan sendirinya akan tercipta rasa senasib sepenanggungan, hingga puncaknya tercipta rasa kekeluargaan walaupun tanpa di latarbelakangi pertalian darah. </span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat ini terdapat 150.223 unit koperasi yang aktif di seluruh Indonesia (BPS,2015). Apabila dalam setiap unit koperasi memiliki anggota kisaran 30 orang, maka jiwa korsa yang akan timbul untuk bersama membangun ekonomi bangsa akan mencakup 4 juta orang lebih. Terlebih lagi keberadaan koperasi di perkuat dengan disahkan Undang-Undang <span class="skimlinks-unlinked">no.25</span> tahun 1992 tentang perkoperasian, undang-undang ini merupakan landasan yang kokoh bagi koperasi Indonesia di masa yang akan datang.</span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah adanya landasan hukum, perkembangan sepak terjang koperasi hingga kini terlihat tidak sebanding dengan tantangan global yang menghampiri. Berdasarkan pernyataan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2016) menyatakan saat ini peran koperasi terhadap ekonomi Indonesia semakin tergerus. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional kurang dari 2 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian penting pemerintah, terlebih lagi saat ini koperasi dihadapi dengan tantangan global untuk menghadapi kehadiran MEA (Masyarakat Ekonomi Asean ).</span></div> <div style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 20.6pt;"> Peranan pemerintah tentu menjadi penting terutama untuk mengantarkan mereka agar mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya dalam memanfaatkan MEA pada tahun-tahun yang akan datang. Beberapa alternatif upaya yang kiranya perlu dilakukan pemerintah untuk memberdayakan UMKM adalah:</div> <div style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">      </span></span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Meningkatkan Kualitas dan Standar Produk</i></b></div> <div style="line-height: 115%; text-align: justify;"> <br /> <span style="mso-spacerun: yes;">          </span>Guna dapat memanfaatkan peluang dan potensi pasar di kawasan ASEAN dan pasar global, maka produk yang dihasilkan UKM haruslah memenuhi kualitas dan standar yang sesuai dengan kesepakatan ASEAN dan negara tujuan. Peranan dukungan teknologi untuk peningkatan kualitas dan produktivitas serta introduksi desainkepada para pelaku UKM yang ingin memanfaatkan pasar ASEAN perlu segera dilakukan.</div> <div style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"> <span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">      </span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Meningkatkan Kualitas SDM dan Jiwa Kewirausahaan UMKM dan Koperasi</i></b></div> <div style="line-height: 115%; text-align: justify;"> <span style="mso-spacerun: yes;">            </span>Secara umum kualitas SDM pelaku UKM di Indonesia masih rendah. Terlebih lagi spirit kewirausahaannya. Kalau mengacu pada data UKM pada tahun 2008, tingkat kewirausahaan di Indonesia hanya 0,25% dan pada tahun 2011 diperkirakan sebesar 0,273%. Memang hal ini sangat jauh ketinggalan dengan negara-negara lain di dunia, termasuk di Asia dan ASEAN. Sebagaimana di Singapura, tingkat kewirausahaan di Singapura lebih dari 7% demikian juga di USA, tingkat kewirausahaannya sudah mencapai 11,9%.</div> <div style="line-height: 115%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"> <br /> <span style="mso-spacerun: yes;">         </span>Oleh karena itu, untuk memperkuat kualitas dan kewirausahaan UKM di Indonesia, maka diperlukan adanya pendidikan dan latihan keterampilan, manajemen, dan diklat teknis lainnya yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan kewirausahaan juga perlu ditingkatkan</div> <div style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">      </span></span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Memfasilitasi UKM Berkaitan Akses Informasi dan Promosi di Luar Negeri<span style="mso-spacerun: yes;">                </span></i></b></div> <div style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: .5in;"> Bagian terpenting dari proses produksi adalah masalah pasar. Sebaik apapun kualitas produk yang dihasilkan, kalau masyarakat atau pasar tidak mengetahuinya, maka produk tersebut akan sulit dipasarkan. Oleh karena itu, maka pemberian informasi dan promosi produk-produk UKM, khususnya untuk memperkenalkan di pasar ASEAN harus ditingkatkan. Promosi produk, bisa dilakukan melalui dunia maya atau mengikuti kegiatan-kegiatan pameran di luar negeri. Dalam promosi produk ke luar negeri ini perlu juga diperhatikan kesiapan UKM dalam penyediaan produk yang akan dipasarkan. Sebaiknya dihindari mengajak UKM ke luar negeri, padahal mereka belum siap untuk mengekspor produknya ke luar negeri. Dalam kaitan ini, bukan saja kualitas dan desain produk yang harus diperhatikan, tetapi juga tentang kuantitas dan kontinuitas produknya.</div> <div style="line-height: 115%; text-align: justify;"> Selain kebijakan-kebijakan pemerintah dalam meningkatkan koperasi, tentu saja koperasi dan ukm harus meningkatkan kualitas dan kinerja untuk menyambut MEA. Kita harus bisa menjadi ‘market leader’, terutama di pasar sendiri. Saatnya kita maju dan mandiri dalam menghadapi pasar bebas,(Syarief <span class="skimlinks-unlinked">Hasan.2014</span>).</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan demikian, dengan semangat hari jadi Koperasi ke 69 ini perlu adanya semangat untuk bangkit, kesadaran akan pentingnya membangun kembali semangat gotong royong membangun perekonomian yang berwadahkan koperasi. Sehingga peran seluruh elemen mutlak di perlukan, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kita bangun ekonomi kerakyatan berlandaskan koperasi yang di awali dengan merevolusi mental kita, sehingga akan tercipta mind set baru yang dapat membangun asa menuju Indonesia yang baru dan berdaya saing.</span></div> <!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--><head> <title>Kobarkan Semangat Ekonomi Kerakyatan Berwadah KOPERASI

“Kobarkan Semangat Ekonomi Kerakyatan Berwadah KOPERASI”
Oleh : Muh.Nanda Pratama
Madya Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri
“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Saya rasa kita sepakat bahwa kalimat ini merupakan fakta sosial dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak bisa dipungkiri kebenarannya. Manusia sebagai makhluk social yang menginginkan kehidupan yang aman dan sejahtera patut untuk menyadari dan memahami hakikat mereka sebagai makhluk “zoon politicon”. Hal ini tentu saja mutlak juga berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terlebih lagi kondisi kehidupan saat ini yang menuntut kita untuk tidak absen dalam berkontribusi membangun perekonomian bangsa menuju kesejahteraan.
            Salah satu wujud kontribusi pembangunan ekonomi di Indonesia pada awalnya telah di pelopori oleh Dr.Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo pada tahun 1908. Saat itu melalui perkumpulan budi utomo, mereka mendirikan koperasi rumah tangga yang memiliki ikhtiar untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Sayang, dalam pelaksanaannya kala itu, terjadi hambatan karena adanya upaya pemerintah kolonial belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Hal tersebut menjadikan perkembangan koperasi saat itu menjadi jalan di tempat.
Angin segar kebangkitan pasca merdeka sebenarnya telah berhembus sejak tanggal 12 juli 1947, ketika itu dengan kesadaran masyarakat Indonesia yang tengah berikhtiar bekerjasama membangun perekonomian bangsa membentuk badan resmi yang berwujud SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia). Inilah embrio awal kebangkitan yang diharapkan mampu dijadikan sebagai badan usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Selain tujuannya untuk kesejahteraan, sebenarnya terdapat tujuan tersirat yang dapat menumbuhkan jiwa korsa (korps satu rasa) antar sesama dalam aplikasi kegiatan anggota koperasi. Dalam proses usaha, masing- masing anggota berkumpul, bekerjasama, dan bekerja berlandaskan kesepahaman sehingga terbentuk kesepakatan bersama. Kesepakatan yang tercipta tentu di dasari oleh kesatuan paradigma terhadap sudut pandang permasalahan. Jatuh bangunnya kegiatan usaha mengajarkan para anggota untuk terus berbenah, memahami kehendak masing-masing individu, dan semakin menggali inovasi setiap anggota yang berlandaskan satu tujuan bersama. Dengan adanya proses inilah maka di dalam hati para anggota koperasi dengan sendirinya akan tercipta rasa senasib sepenanggungan, hingga puncaknya tercipta rasa kekeluargaan walaupun tanpa di latarbelakangi pertalian darah.
Saat ini terdapat 150.223 unit koperasi yang aktif di seluruh Indonesia (BPS,2015). Apabila dalam setiap unit koperasi memiliki anggota kisaran 30 orang, maka jiwa korsa yang akan timbul untuk bersama membangun ekonomi bangsa akan mencakup 4 juta orang lebih. Terlebih lagi keberadaan koperasi di perkuat dengan disahkan Undang-Undang no.25 tahun 1992 tentang perkoperasian, undang-undang ini merupakan landasan yang kokoh bagi koperasi Indonesia di masa yang akan datang.
Setelah adanya landasan hukum, perkembangan sepak terjang koperasi hingga kini terlihat tidak sebanding dengan tantangan global yang menghampiri. Berdasarkan pernyataan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2016) menyatakan saat ini peran koperasi terhadap ekonomi Indonesia semakin tergerus. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional kurang dari 2 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian penting pemerintah, terlebih lagi saat ini koperasi dihadapi dengan tantangan global untuk menghadapi kehadiran MEA (Masyarakat Ekonomi Asean ).
Peranan pemerintah tentu menjadi penting terutama untuk mengantarkan mereka agar mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya dalam memanfaatkan MEA pada tahun-tahun yang akan datang. Beberapa alternatif upaya yang kiranya perlu dilakukan pemerintah untuk memberdayakan UMKM adalah:
1.      Meningkatkan Kualitas dan Standar Produk

          Guna dapat memanfaatkan peluang dan potensi pasar di kawasan ASEAN dan pasar global, maka produk yang dihasilkan UKM haruslah memenuhi kualitas dan standar yang sesuai dengan kesepakatan ASEAN dan negara tujuan. Peranan dukungan teknologi untuk peningkatan kualitas dan produktivitas serta introduksi desainkepada para pelaku UKM yang ingin memanfaatkan pasar ASEAN perlu segera dilakukan.
2.      Meningkatkan Kualitas SDM dan Jiwa Kewirausahaan UMKM dan Koperasi
            Secara umum kualitas SDM pelaku UKM di Indonesia masih rendah. Terlebih lagi spirit kewirausahaannya. Kalau mengacu pada data UKM pada tahun 2008, tingkat kewirausahaan di Indonesia hanya 0,25% dan pada tahun 2011 diperkirakan sebesar 0,273%. Memang hal ini sangat jauh ketinggalan dengan negara-negara lain di dunia, termasuk di Asia dan ASEAN. Sebagaimana di Singapura, tingkat kewirausahaan di Singapura lebih dari 7% demikian juga di USA, tingkat kewirausahaannya sudah mencapai 11,9%.

         Oleh karena itu, untuk memperkuat kualitas dan kewirausahaan UKM di Indonesia, maka diperlukan adanya pendidikan dan latihan keterampilan, manajemen, dan diklat teknis lainnya yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan kewirausahaan juga perlu ditingkatkan
3.      Memfasilitasi UKM Berkaitan Akses Informasi dan Promosi di Luar Negeri               
Bagian terpenting dari proses produksi adalah masalah pasar. Sebaik apapun kualitas produk yang dihasilkan, kalau masyarakat atau pasar tidak mengetahuinya, maka produk tersebut akan sulit dipasarkan. Oleh karena itu, maka pemberian informasi dan promosi produk-produk UKM, khususnya untuk memperkenalkan di pasar ASEAN harus ditingkatkan. Promosi produk, bisa dilakukan melalui dunia maya atau mengikuti kegiatan-kegiatan pameran di luar negeri. Dalam promosi produk ke luar negeri ini perlu juga diperhatikan kesiapan UKM dalam penyediaan produk yang akan dipasarkan. Sebaiknya dihindari mengajak UKM ke luar negeri, padahal mereka belum siap untuk mengekspor produknya ke luar negeri. Dalam kaitan ini, bukan saja kualitas dan desain produk yang harus diperhatikan, tetapi juga tentang kuantitas dan kontinuitas produknya.
Selain kebijakan-kebijakan pemerintah dalam meningkatkan koperasi, tentu saja koperasi dan ukm harus meningkatkan kualitas dan kinerja untuk menyambut MEA. Kita harus bisa menjadi ‘market leader’, terutama di pasar sendiri. Saatnya kita maju dan mandiri dalam menghadapi pasar bebas,(Syarief Hasan.2014).
Dengan demikian, dengan semangat hari jadi Koperasi ke 69 ini perlu adanya semangat untuk bangkit, kesadaran akan pentingnya membangun kembali semangat gotong royong membangun perekonomian yang berwadahkan koperasi. Sehingga peran seluruh elemen mutlak di perlukan,  kita bangun ekonomi kerakyatan berlandaskan koperasi yang di awali dengan merevolusi mental kita, sehingga akan tercipta mind set baru yang dapat membangun asa menuju Indonesia yang baru dan berdaya saing.

Kamis, 14 Juli 2016

Revolusi Mental, Pelopori Kebangkitan Bangsa

Praja IPDN-Kader Revolusi Mental


Oleh : Muh Nanda Pratama
Madya Praja IPDN Kampus NTB
( Termuat di Koran Lombok Post Edisi 15 Juli 2016)


“Bareng anyong saling sedok”. Sepenggal kalimat sesenggak sasak ini mungkin sering terdengan di telinga masyarakat sasak. Kalimat ini merupakan gambaran bangsa indonesia yang selalu memiliki rasa senasib sepenanggungan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Negara Indonesia”, mendengar perkataan ini tergambar seperti sebuah emas yang tertanam di dalam tanah berlapis batu. Barang yang begitu berharga, yang sayangnya jarang ada orang yang sadar bahwa ada barang yang sangat berharga berada di balik lapisan tanah bebatuan. Kalaupun ada, ia akan berhenti menggali ketika berhadapan dengan batu.  Beginilah potret bangsa kita, bangsa yang besar namun pelaku yang berada di dalamnya seakan tidak sadar bahwa bangsa ini adalah bangsa besar yang butuh sentuhan para penggali bermental baja. Indonesia adalah "benua yang hilang" yang sebenarnya menjadi pusat peradaban dunia (Arysio Santos, 2010)  ATLANTIS : The Lost Continent Finally Found.
Terdapat tiga tahap perkembangan mental manusia, yaitu tahap teologis, metafisis dan tahap positif. Tahapan ini bersesuaian dengan tahap-tahap perkembangan individu dari masa kanak-kanak, melalui masa remaja, dan berakhir di masa dewasa (August Comte, 1842) Cours de philosophie Positive. Dalam setiap tahapan perkembangan tersebut, akan banyak faktor yang nanti akan mempengaruhi pola pikir setiap individu. Sehingga manusia pada tahap dewasa akan memiliki prinsip dalam hidup. Dominasi pengaruh faktor positif tentunya akan menciptakan manusia yang berbudi pekerti luhur.
Gentarnya Prinsip Budaya Lokal
Budaya saat ini berperan penting dalam mengelola pola pikir masyarakat indonesia dalam membentuk kepribadian. Budaya tidak tercipta dengan sekejap mata, tentu melalui proses yang panjang. Kebiasaan yang di benarkan terus menerus oleh masyarakat maka dengan sendirinya akan menjadi sebuah budaya. Seorang siswa yang melihat semua rekannya mengerjakan soal ujian dengan jujur secara terus menerus, tentu ia akan menirunya. Seorang anak yang melihat ayahnya setiap hari rajin beribadah, kelak hampir tidak mungkin anaknya menjadi seorang yang murtad.
Perkembangan global menuntut negara untuk tidak absen dalam berbagai keadaan yang ada di dunia, tidak dapat di pungkiri untuk membangun bangsa di butuhkan peran bangsa lain, kerjasama antar bangsa secara eksplisit berdampak pada terasimilasinya budaya. Angin segar kehadiran Nawacita presiden jokowi merupakan landasan awal dalam mempertahankanprinsip berkepribadian dalam berbudaya bangsa kita. “Reformasi birokrasi, kemandirian ekonomi, negara bekerja, revolusi mental” merupakan beberapa wujud kepekaan pemimpin bangsa ini dalam melihat peluang dan kondisi bangsa, kini dan masa yang akan datang. Maka inilah wujud dari visi yang tengah di ihtiarkan oleh bapak Jokowi-Jk, yakni “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.
Reformasi birokrasi
Sorotan utama selalu datang dan menghampiri para birokrat bangsa. ketika kinerja tidak lagi sesuai dengan harapan, maka sistem dan dalang yang ada dalamnya menjadi pokok utama pengamatan setiap elemen masyarakat. Reformasi sistem selalu di perbaharui, melalui NPM (New Public Manajemen) sebagai upaya mencari pola terbaik yang selayaknya di terapkan pada negara kita, sehingga terciptanya good governance. Pada dasarnya terdapat empat fungsi Pemerintahan secara umum, yaitu fungsi regulasi, pelayanan, pembangunan, serta pemberdayaan. Fungsi pelayanan mutlak merupakan tanggungjawab eksekutif yang salah satu didalamnya terdapat para birokrat bangsa. Prinsip yang harus menjadi dasar para birokrat adalah mereka bukanlah objek pelayanan, melainkan subyek dari pelayanan. Maka sangat jelas, produk unggulan yang seharusnya di berikan oleh para birokrat adalah bagaimana mereka memberikan pelayanan secara prima. Sehingga stigma masyarakat terhadap birokrasi dapat dihilangkan. Jika demikian, maka sistem yang baik tanpa di iringi dengan revolusi kepribadian para dalang yang terlibat, keberhasilan merupakan keniscayaan yang dapat di capai.
Generasi Emas Indonesia
            Tahun 2045 merupakan rencana jangka panjang bangsa Indonesia dalam mencetak para  generasi emas bangsa, yang nantinya diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia menjadi negara adidaya. Dalam pasal 31 ayat 4 UUD NRI 1945 menjelaskan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari APBN serta APBD. Dari serpihan landasan konstitusional tersebut, maka sangat jelaslah begitu besar komitmen para pemimpin bangsa dalam mempersiapkan generasi penerusnya. Karena pemimpin yang berhasil merupakan mereka yang mampu menciptakan orang-orang yang lebih baik dari dirinya.
            Para pemimpin bangsa dan presiden Indonesia akan berasal dari kita yang sedang berstatus sebagai mahasiswa sekarang. Oleh karena itu marilah kita membangun  prinsip, mempersiapkan diri dan mental untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Dengan konsep inilah pemuda semestinya bergerak dan menyadari dirinya, lebih dari itu pemuda harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa. Bukanlah pemuda yang mengatakan bahwa “inilah ayahku”, Sesungguhnya pemuda adalah mereka yang berkata “inilah aku” (Ali bin Abi Thalib).
            Dengan demikian, revolusi mental selayaknya menjadi pelopor dalam membangkitkan keterpurukan moral bangsa saat ini. Setiap elemen masyarakat diharapkan menyadari akan pentingnya memperbaiki moral dan memacu untuk berlomba menjadi seorang pelopor revolusi mental demi mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

Jumat, 30 November 2012

Sejarah Awal Perkumpulan Organisasi Gerakan Pemuda Indonesia - Sejarah Pra Kemerdekaan RI



Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Kongres Pemuda II - Satu Tanah Air, Bangsa dan Bahasa

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

Senin, 19 November 2012

DASAR KEBANGKITAN NEGARA INDONESIA








NASKAH PROKLAMASI

Naskah Proklamasi Otentik
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal² jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-'05
Wakil2 bangsa Indonesia